Translation by Claire Harding

Australia Praises Indonesian National Police

19 November 2001
Suara Merdeka

JAKARTA - It seems that Indonesian National Police Headquarters efforts to uncover and capture an illegal immigrant syndicate, which have been carried out since the end of last October, have not been in vain. Yesterday (17/11) Australia gave praise to Indonesian National Police for its success in apprehending an illegal immigrant smuggler ring.

Deputy Head of the National Police Public Relations Board, Brigadier General Edward Aritonang, disclosed the matter yesterday.

'This bestowal of praise represents Australia's response and support for Indonesia's National Police ranks for arresting smuggler Abu Quassey. '

'The testimonial', he continued, 'was forwarded through the Federal Police Liaison Officer of the Australian Embassy in Jakarta and was addressed to the Republic of Indonesia's National Police. '

'In the testimonial, they expressed support and thanks to the Republic of Indonesia's National Police for the capture of the illegal immigrant smuggler syndicate.'

In regards to the aforementioned case, Aritonang said that a large number of members from Abu Quassey's illegal immigrant syndicate have been arrested. Most recent are two Turkish citizens who were successfully apprehended by officials.

Bank Robbery

The arrest of the two Turkish citizens was carried out by Jatim Police ranks. Hadi Ahmadi and Anwar Shadzad were arrested in Sehahtera Apartment, on Ki Joko Road in Kebonsari, southern Sulawesi, on Friday (02/11).

'The arrest was performed through the joint efforts of intelligence forces and Jatim criminal police officers. Both detainees are still currently being questioned [in order to provide police with] an official statement concerning the illegal immigrant smugglings.'

Besides from being involved with the illegal immigrant smugglings, continued the former South Jakarta Police Chief, both of the Turkish citizens are suspected of carrying out a number of bank robberies with the modus operandi being fraud.

'They did this by pretending to be clients. Now they have become suspects, because they have already committed fraud and robbery at the Semarang branch of the Indonesian State Bank (BNI).'

Presently, he said, Abu Quassey and several of his confidants have been arrested and are still being questioned [in order to provide police with] an official statement so that [they] can pursue the illegal immigrant smuggler syndicate leader, Badar alias Nazar Kamal, who is still at large.


Australia Beri Penghargaan kepada Polri
19 November 2001
Suara Merdeka

JAKARTA- Upaya Mabes Polri mengungkap dan menangkap sindikat imigran gelap yang dilakukan sejak akhir Oktober lalu ternyata tidak sia-sia. Kemarin (17/11), Australia memberikan penghargaan kepada Polri atas keberhasilan membekuk jaringan penyelundup imigran gelap.

Wakil Kepala Badan Hubungan Masyarakat (Wakabahumas) Polri Brigjen Polisi Edward Aritonang mengungkapkan hal itu, kemarin.

"Pemberian penghargaan ini merupakan wujud respons dan dukungan Australia atas keberhasilan jajaran Polri membekuk jaringan penyelundup imigran gelap Abu Quassey."

Surat penghargaan itu, lanjut dia, disampaikan melalui Federal Police Liaison Officer Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang ditujukan kepada Kapolri.

"Dalam surat itu, mereka menyatakan dukungan dan terima kasih kepada Kapolri atas terungkapnya sindikat penyelundupan imigran gelap."

Menyinggung soal kasus tersebut, ujar dia, sebagian besar anggota sindikat penyelundup imigran gelap Abu Quassey telah tertangkap. Terakhir, dua anggota asal Turki berhasil dibekuk aparat.

Bobol Bank

Penangkapan kedua warga Turki tersebut dilakukan oleh jajaran Polda Jatim. Kedua orang tersebut Hadi Ahmadi dan Anwar Shahzad yang ditangkap di Apartemen Sejahtera, Jalan Ki Joko, Kebonsari, Surabaya Selatan, Jumat (2/11).

"Penangkapan ini dilakukan tim gabungan intel dan serse Polda Jatim. Keduanya kini masih dimintai keterangan tentang penyelundupan imigran gelap tersebut."

Selain keterlibatan dalam penyelundupan imigran gelap, lanjut mantan Kapolres Jakarta Selatan itu, kedua warga Turki tersebut diduga melakukan pembobolan sejumlah bank dengan modus operandi penipuan.

"Dalam aksi mereka berpura-pura menjadi nasabah. Kini mereka sudah menjadi tersangka, karena telah melakukan penipuan dan pembobolan BNI Cabang Semarang."

Saat ini, ungkapnya, Abu Quassey dan beberapa orang kepercayaannya yang telah ditangkap dan masih dimintai keterangan untuk mengejar gembong sindikat penyelundup imigran gelap, Badar alias Nazar Kamal, yang hingga kini masih buron.(bu-43j)

X-URL:http://www.suaramerdeka.com/harian/0111/19/nas14.htm

Back to sievx.com